Susu Protein untuk Diet: Apa Manfaatnya dan Bagaimana Memilihnya?

Leni Agustina

Susu protein adalah salah satu produk susu yang mengandung protein tinggi dan lemak rendah. Susu protein dapat membantu Anda yang sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, karena protein dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, meningkatkan metabolisme, dan membangun massa otot. Namun, tidak semua susu protein cocok untuk diet. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memilih susu protein untuk diet, seperti jenis, kandungan, dan rasa. Berikut ini adalah beberapa tips dan rekomendasi susu protein untuk diet yang sehat dan enak.

Jenis Susu Protein untuk Diet

Susu protein untuk diet dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber dan proses pembuatannya. Jenis-jenis susu protein untuk diet antara lain adalah:

  • Whey protein: Susu protein yang berasal dari sisa pengolahan keju. Whey protein memiliki kandungan protein yang tinggi, sekitar 80-90%, dan mudah dicerna oleh tubuh. Whey protein juga mengandung asam amino rantai cabang (BCAA) yang dapat merangsang pertumbuhan otot. Whey protein dapat dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu whey protein concentrate (WPC) dan whey protein isolate (WPI). WPC memiliki kandungan protein sekitar 80% dan lemak sekitar 5%, sedangkan WPI memiliki kandungan protein sekitar 90% dan lemak sekitar 1%. WPI lebih cocok untuk diet karena lebih rendah lemak dan laktosa.
  • Soy protein: Susu protein yang berasal dari kedelai. Soy protein memiliki kandungan protein yang tinggi, sekitar 80%, dan juga mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Soy protein dapat membantu menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan risiko penyakit jantung. Soy protein cocok untuk Anda yang alergi atau intoleran terhadap susu hewani, atau yang ingin mengonsumsi protein nabati.
  • Casein protein: Susu protein yang berasal dari susu sapi. Casein protein memiliki kandungan protein yang tinggi, sekitar 80%, tetapi lebih lambat dicerna oleh tubuh dibandingkan whey protein. Casein protein dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan mencegah penurunan massa otot saat tidur. Casein protein cocok untuk Anda yang ingin mengonsumsi susu protein sebelum tidur atau saat tidak makan dalam waktu lama.
  • Susu skim: Susu sapi yang telah dipisahkan lemaknya. Susu skim memiliki kandungan protein sekitar 35%, lemak sekitar 0,5%, dan karbohidrat sekitar 50%. Susu skim dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium, vitamin D, dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Susu skim cocok untuk Anda yang ingin mengonsumsi susu rendah lemak dan gula.
  • Susu oat: Susu nabati yang berasal dari oat. Susu oat memiliki kandungan protein sekitar 10%, lemak sekitar 5%, dan karbohidrat sekitar 60%. Susu oat juga mengandung serat, beta-glukan, dan antioksidan yang dapat membantu menurunkan kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Susu oat cocok untuk Anda yang alergi atau intoleran terhadap susu hewani, atau yang ingin mengonsumsi susu rendah kalori dan kaya serat.
  • Susu almond: Susu nabati yang berasal dari almond. Susu almond memiliki kandungan protein sekitar 5%, lemak sekitar 10%, dan karbohidrat sekitar 15%. Susu almond juga mengandung vitamin E, magnesium, dan kalsium yang baik untuk kesehatan kulit, otot, dan tulang. Susu almond cocok untuk Anda yang alergi atau intoleran terhadap susu hewani, atau yang ingin mengonsumsi susu rendah karbohidrat dan tinggi lemak sehat.
BACA JUGA  Rekomendasi Susu Formula Terbaik untuk Bayi Newborn

Kandungan Susu Protein untuk Diet

Saat memilih susu protein untuk diet, Anda juga perlu memperhatikan kandungan nutrisi yang tertera pada label produk. Beberapa kandungan yang perlu Anda perhatikan adalah:

  • Protein: Protein adalah nutrisi utama yang Anda butuhkan saat diet, karena protein dapat memberikan rasa kenyang, meningkatkan metabolisme, dan membangun massa otot. Anda disarankan untuk mengonsumsi susu protein yang memiliki kandungan protein minimal 15 gram per sajian. Jika Anda ingin mengonsumsi susu protein sebagai pengganti makanan (meal replacement), Anda dapat memilih susu protein yang memiliki kandungan protein sekitar 20-30 gram per sajian.
  • Lemak: Lemak adalah nutrisi yang juga penting untuk diet, karena lemak dapat memberikan energi, menyerap vitamin larut lemak, dan membantu hormon. Namun, Anda perlu membatasi asupan lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Anda disarankan untuk mengonsumsi susu protein yang memiliki kandungan lemak maksimal 5 gram per sajian, dan lemak jenuh maksimal 2 gram per sajian. Anda juga dapat memilih susu protein yang mengandung lemak tak jenuh, seperti omega-3 dan omega-6, yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.
  • Karbohidrat: Karbohidrat adalah nutrisi yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Namun, Anda perlu menghindari karbohidrat sederhana, seperti gula tambahan, yang dapat meningkatkan gula darah dan berat badan. Anda disarankan untuk mengonsumsi susu protein yang memiliki kandungan karbohidrat maksimal 10 gram per sajian, dan gula tambahan maksimal 5 gram per sajian. Anda juga dapat memilih susu protein yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti serat, yang dapat membantu pencernaan dan menurunkan kolesterol.
  • Serat: Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Serat dapat membantu menurunkan kolesterol, gula darah, dan tekanan darah, serta meningkatkan kesehatan usus dan menurunkan risiko kanker usus. Serat juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi asupan kalori. Anda disarankan untuk mengonsumsi susu protein yang memiliki kandungan serat minimal 3 gram per sajian.
  • Vitamin dan mineral: Vitamin dan mineral adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi memiliki fungsi penting bagi kesehatan. Vitamin dan mineral dapat membantu metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan imunitas tubuh. Anda disarankan untuk mengonsumsi susu protein yang mengandung vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan harian Anda, seperti vitamin A, C, D, E, K, B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, seng, dan selenium.
BACA JUGA  Susu Almond: Minuman Sehat dan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui

Rasa Susu Protein untuk Diet

Susu protein untuk diet tidak hanya harus sehat, tetapi juga enak. Rasa susu protein dapat mempengaruhi kepuasan dan kepatuhan Anda dalam mengonsumsi susu protein secara rutin. Rasa susu protein yang enak dapat membuat Anda merasa lebih termotivasi dan tidak bosan saat diet. Rasa susu protein yang tersedia di pasaran sangat beragam, mulai dari rasa netral, cokelat, vanila, kopi, stroberi, pisang, hingga karamel. Anda dapat memilih rasa susu protein yang sesuai dengan selera dan

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer