Sejarah Indonesia adalah salah satu topik yang menarik untuk dibaca dan dipelajari. Banyak peristiwa penting dan heroik yang terjadi di masa lalu yang dapat menginspirasi kita di masa kini. Namun, tidak semua orang suka membaca buku sejarah yang terkesan kaku dan membosankan. Oleh karena itu, ada alternatif lain untuk menikmati sejarah Indonesia, yaitu dengan membaca buku-buku yang ditulis dengan gaya naratif atau novel.
Novel sejarah Indonesia adalah novel yang berlatar belakang peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Indonesia, baik itu kerajaan, kolonialisme, perjuangan kemerdekaan, Orde Baru, hingga reformasi. Novel-novel ini biasanya menggabungkan fakta sejarah dengan imajinasi penulis untuk menciptakan cerita yang menarik dan menggugah. Selain itu, novel-novel ini juga dapat memberikan gambaran tentang budaya, sosial, politik, dan lingkungan yang ada di masa lalu.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi buku sejarah Indonesia yang menarik dan mendidik untuk Anda baca. Kami juga akan memberikan tabel perbandingan masing-masing buku di akhir artikel. Simak sampai selesai, ya!
1. Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Laut Bercerita adalah novel sejarah Indonesia yang mengangkat tema peristiwa 1998 yang mengguncang negeri ini. Novel ini bercerita tentang nasib para aktivis mahasiswa yang ditangkap, disiksa, dan dibunuh oleh rezim Orde Baru karena dianggap sebagai ancaman. Novel ini juga bercerita tentang keluarga-keluarga yang ditinggalkan oleh para aktivis tersebut dan bagaimana mereka berjuang untuk mencari keadilan.
Novel ini ditulis dengan gaya jurnalistik yang tajam dan mendalam oleh Leila S. Chudori, seorang wartawan senior Tempo. Novel ini didasarkan pada kisah nyata dan obrolan dengan para aktivis yang selamat dari tragedi tersebut. Novel ini juga dilengkapi dengan foto-foto dokumenter yang menambah kesan realistis dan menyentuh.
2. Bumi Manusia – Pramoedya Ananta Toer
Bumi Manusia adalah novel sejarah Indonesia yang merupakan bagian pertama dari tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, salah satu sastrawan terkemuka Indonesia. Novel ini berlatar belakang masa kolonial Belanda di awal abad ke-20 dan bercerita tentang kehidupan Minke, seorang pribumi yang bersekolah di HBS (sekolah menengah atas untuk anak-anak Eropa).
Novel ini menggambarkan berbagai konflik yang dialami oleh Minke sebagai pribumi yang berusaha menuntut ilmu dan haknya di tengah sistem kolonial yang rasis dan diskriminatif. Novel ini juga menggambarkan cinta Minke kepada Annelies, putri dari Nyai Ontosoroh, seorang wanita pribumi yang menjadi selir seorang tuan tanah Belanda. Novel ini merupakan kritik sosial yang tajam dan berani terhadap penjajahan Belanda di Indonesia.
3. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi – Yusi Avianto Pareanom
Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi adalah novel sejarah Indonesia yang berlatar belakang kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Novel ini bercerita tentang petualangan Raden Mandasia, seorang putra mahkota Majapahit yang tidak mau menjadi raja dan lebih suka menjadi pencuri daging sapi. Novel ini juga bercerita tentang cinta Raden Mandasia kepada Dewi Rarasati, putri dari raja Bali yang menjadi tawanan Majapahit.
Novel ini ditulis dengan gaya humoris dan satir oleh Yusi Avianto Pareanom, seorang penulis dan sutradara film. Novel ini menggabungkan fakta sejarah dengan fantasi dan mitologi untuk menciptakan cerita yang seru dan menghibur. Novel ini juga mengkritik berbagai hal yang terjadi di masa kini, seperti korupsi, intoleransi, dan kebodohan.
4. Pulang – Leila S. Chudori
Pulang adalah novel sejarah Indonesia yang mengangkat tema peristiwa 1965 yang menimbulkan tragedi bagi banyak orang. Novel ini bercerita tentang Dimas Suryo, seorang wartawan yang terjebak di luar negeri saat terjadi peristiwa tersebut dan tidak bisa pulang ke Indonesia. Novel ini juga bercerita tentang Lintang Utara, putri dari Dimas Suryo yang lahir dan besar di Paris dan ingin mengetahui asal-usulnya.
Novel ini ditulis dengan gaya epik dan emosional oleh Leila S. Chudori, yang juga menulis Laut Bercerita. Novel ini didasarkan pada kisah nyata dan penelitian mendalam tentang para pengasing politik yang hidup di Eropa setelah peristiwa 1965. Novel ini juga dilengkapi dengan foto-foto dokumenter dan lagu-lagu yang menjadi latar belakang cerita.
5. Segala yang Diisap Langit – Pinto Anugerah
Segala yang Diisap Langit adalah novel sejarah Indonesia yang berlatar belakang perang Padri pada abad ke-19. Novel ini bercerita tentang Rabiah, seorang gadis Minangkabau yang memiliki ambisi untuk mematahkan mitos bahwa garis keturunan keluarga bangsawan Minangkabau akan putus pada generasi ketujuh. Novel ini juga bercerita tentang Magek, kakak Rabiah yang menjadi salah satu pemimpin perang Padri.
Novel ini ditulis dengan gaya sastra yang indah dan mendalam oleh Pinto Anugerah, seorang penulis dan penerjemah. Novel ini menggambarkan berbagai aspek kehidupan masyarakat Minangkabau pada masa itu, seperti adat, budaya, politik, agama, dan perempuan. Novel ini juga mengkritik berbagai hal yang terjadi di masa kini, seperti kekerasan, fanatisme, dan diskriminasi.
Tabel Perbandingan Buku Sejarah Indonesia
Judul | Penulis | Penerbit | Tahun Terbit | Jumlah Halaman | Harga |
---|---|---|---|---|---|
Laut Bercerita | Leila S. Chudori | KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) | 2017 | 480 | Rp 108.000 |
Bumi Manusia | Pramoedya Ananta Toer | Lentera Dipantara | 2016 | 536 | Rp 99.000 |
Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi | Yusi Avianto Pareanom | Gramedia Pustaka Utama | 2015 | 496 | Rp 98.000 |
Pulang | Leila S. Chudori | KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) | 2015 | 472 | Rp 98.000 |
Segala yang Diisap Langit | Pinto Anugerah | Gramedia Pustaka Utama | 2018 | 448 | Rp 88.000 |