Susu Formula Terbaik untuk Bayi Baru Lahir: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Ardita Nugraha

Bayi baru lahir membutuhkan nutrisi yang lengkap dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi, tetapi ada beberapa kondisi yang membuat ibu tidak bisa atau tidak cukup memberikan ASI kepada bayi mereka. Dalam hal ini, susu formula menjadi alternatif yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Namun, tidak semua susu formula cocok untuk bayi baru lahir. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih susu formula terbaik untuk bayi baru lahir, seperti rentang usia, kandungan nutrisi, tipe kemasan, rasa, dan harga. Selain itu, ada juga beberapa jenis susu formula khusus untuk bayi dengan kondisi tertentu, seperti bayi prematur, bayi alergi susu sapi, atau bayi cirit-birit.

Untuk membantu Anda, kami telah merangkum beberapa rekomendasi susu formula terbaik untuk bayi baru lahir dari berbagai merek, seperti Enfalac, Morinaga, Nestle, dan lainnya. Kami juga akan memberikan tips cara memilih susu formula terbaik untuk bayi baru lahir. Simak artikel ini sampai habis, ya!

Cara Memilih Susu Formula Terbaik untuk Bayi Baru Lahir

Sebelum kami memberikan rekomendasi susu formula terbaik untuk bayi baru lahir, kami akan menjelaskan beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih susu formula terbaik untuk bayi baru lahir. Berikut ini adalah beberapa poin yang harus Anda pertimbangkan.

BACA JUGA  Es Kopi Susu Lokal: 10 Merek yang Wajib Dicoba

Pilih Susu Formula Sesuai Rentang Usia Bayi

Susu formula untuk bayi dibedakan berdasarkan rentang usia bayi yang sesuai. Biasanya, ada tiga tahap susu formula untuk bayi, yaitu tahap 1 untuk bayi usia 0-6 bulan, tahap 2 untuk bayi usia 6-12 bulan, dan tahap 3 untuk bayi usia 12 bulan ke atas. Setiap tahap memiliki kandungan nutrisi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan bayi di usia tersebut.

Untuk bayi baru lahir, Anda harus memilih susu formula tahap 1 yang diformulasikan khusus untuk bayi usia 0-6 bulan. Susu formula tahap 1 biasanya mengandung nutrisi yang mirip dengan ASI, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan prebiotik. Susu formula tahap 1 juga lebih mudah dicerna oleh bayi dan tidak menyebabkan sembelit atau alergi.

Sesuaikan Tipe Kemasannya dengan Kebutuhan

Susu formula untuk bayi tersedia dalam berbagai tipe kemasan, seperti kaleng, box, pouch, atau sachet. Setiap tipe kemasan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Anda harus memilih tipe kemasan yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda dalam menyajikan susu formula untuk bayi.

Kaleng adalah tipe kemasan yang paling umum dan banyak dipilih oleh orang tua. Kaleng biasanya memiliki kapasitas yang besar, sekitar 400-900 gram, sehingga lebih hemat dan tahan lama. Namun, kaleng juga lebih berat dan sulit dibawa bepergian. Anda juga harus memastikan kaleng tertutup rapat setelah dibuka agar susu formula tidak terkontaminasi udara atau bakteri.

Box adalah tipe kemasan yang berbentuk kotak dan biasanya terbuat dari karton. Box lebih ringan dan praktis dibandingkan kaleng, tetapi juga memiliki kapasitas yang cukup besar, sekitar 800-1000 gram. Box juga lebih mudah dibuka dan ditutup, serta dilengkapi dengan sendok takar yang terpisah. Namun, Anda harus berhati-hati agar box tidak basah atau robek.

BACA JUGA  Susu Hamil Terbaik untuk Nutrisi Ibu dan Janin

Pouch adalah tipe kemasan yang berbentuk kantong dan biasanya terbuat dari plastik. Pouch lebih ringan dan kompak dibandingkan kaleng atau box, sehingga lebih mudah dibawa bepergian. Pouch juga lebih higienis karena susu formula tidak terpapar udara atau bakteri. Namun, pouch biasanya memiliki kapasitas yang kecil, sekitar 200-400 gram, sehingga lebih cepat habis.

Sachet adalah tipe kemasan yang berbentuk bungkus dan biasanya terbuat dari plastik atau aluminium foil. Sachet adalah tipe kemasan yang paling kecil dan praktis, karena biasanya hanya mengandung satu takaran susu formula. Sachet sangat cocok untuk dibawa bepergian atau sebagai cadangan. Namun, sachet juga lebih mahal dan boros dibandingkan tipe kemasan lainnya.

Tidak Perlu Mengutamakan Produk yang Banyak Menambahkan Nutrisi

Saat ini, banyak produk susu formula yang menawarkan berbagai tambahan nutrisi, seperti DHA, ARA, MFGM, Nukleotida, Taurin, Beta-Karoten, dan lainnya. Tambahan nutrisi ini diklaim dapat membantu perkembangan otak, mata, imun, dan pencernaan bayi. Namun, apakah tambahan nutrisi ini benar-benar penting untuk bayi baru lahir?

Menurut dokter spesialis anak, dr. Tiwi Widyawati, Sp.A, tambahan nutrisi pada susu formula tidak selalu memberikan manfaat yang signifikan bagi bayi. Hal ini karena tambahan nutrisi tersebut biasanya sudah terkandung dalam ASI atau makanan pendamping ASI. Selain itu, tambahan nutrisi tersebut juga tidak selalu sesuai dengan kebutuhan bayi di usia tertentu.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu mengutamakan produk susu formula yang banyak menambahkan nutrisi. Yang terpenting adalah memilih produk susu formula yang mengandung nutrisi dasar yang lengkap dan seimbang, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan prebiotik. Anda juga harus memastikan produk susu formula tersebut aman dan berkualitas.

BACA JUGA  Susu Terbaik untuk Anak 3 Tahun, Apa Saja Pilihannya?

Hindari Produk yang Terlalu Manis

Salah satu hal yang sering diabaikan oleh orang tua dalam memilih susu formula adalah kandungan gula atau karbohidrat pada produk tersebut. Padahal, kandungan gula atau karbohidrat yang terlalu tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi, seperti obesitas, diabetes, karies gigi, dan gangguan pencernaan.

Untuk itu, Anda harus menghindari produk susu formula yang terlalu manis atau mengandung gula tambahan, seperti sukrosa, fruktosa, atau maltodekstrin. Anda bisa memeriksa kandungan gula atau karbohidrat pada label produk atau mencicipi susu formula tersebut. Jika rasanya terlalu manis, sebaiknya Anda tidak memilih produk tersebut.

Anak Alergi Susu Sapi? Berikan Susu Formula dari Bahan Kedelai

Beberapa bayi mungkin mengalami alergi susu sapi, yaitu kondisi di mana sistem imun bayi bereaksi berlebihan terhadap protein susu sapi. Gejala alergi susu sapi bisa berupa ruam kulit, muntah, diare, kolik, batuk, sesak napas, atau bahkan syok anafilaksis. Jika bayi Anda mengalami alergi susu sapi, Anda harus segera mengganti susu formula yang Anda berikan.

Salah satu alternatif susu formula untuk bayi alergi susu sapi adalah susu formula dari bahan kedelai. Susu formula dari bahan kedelai tidak mengandung protein susu sapi, sehingga lebih aman bagi bayi alergi susu sapi. Susu formula dari bahan kedelai juga mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan prebiotik.

Namun, Anda harus berhati-hati dalam memilih susu formula dari bahan kedelai,

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer